Obat Herbal Maag [Mudah & Berdasarkan Penelitian]

Herbal Maag

Apa itu Maag ?

Sakit maag (indigestion) adalah istilah yang menggambarkan nyeri yang berasal dari lambung, usus halus, atau bahkan kerongkongan akibat sejumlah kondisi. Sebutan lain sakit maag adalah dispepsia. Kondisi yang lebih parah akibat terkikisnya lapisan pelindung lambung adalah gastritis.

Penyebab Maag dan Gastritis

Sakit maag dan gastritis bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya sering telat makanstress, merokok, makan terlalu pedas, akibat luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, dan sebagainya.

Gejala Maag dan Gastritis

Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:

  • Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
  • Hilang nafsu makan
  • Cepat merasa kenyang saat makan
  • Perut kembung
  • Cegukan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Gangguan saluran cerna
  • BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
  • Muntah darah

Herbal VS Obat Sintetik Maag

Terdapat banyak obat sintetik untuk menangani penyakit ini contohnya antasida, H2-bloker, dan PPI seperti ranitidin dan omeprazol. Meski bekerja cepat, efek sampingnya juga cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan obat herbal karena zat aktif dari obat herbal pada umumnya kecil. Meski bekerja cukup lama dan perlu keteraturan dalam menggunakan obat herbal, terdapat manfaat-manfaat lain yang biasanya dapat dirasakan pasien karena obat herbal terdiri dari bermacam-macam kandungan.

Apa Obat Herbal Maag ?

Salah satu obat herbal untuk maag dan gastritis yang mudah didapat dan sudah cukup banyak diteliti adalah Kunyit (Curcuma Longa). Kunyit sudah banyak diteliti baik pada berbagai hewan uji dan pasien manusia, terlebih lagi sudah dipakai oleh masyarakat indonesia dari sejak jaman dahulu sehingga keamanannya bisa terjamin secara empiris.

Bagaimana Kunyit dapat Melindungi Lambung ?

Berdasarkan penelitian, gugus fenolik pada kunyit selain dapat mengurangi asam lambung dengan meningkatkan pH nya dapat juga bertindak sebagai antioksidan yang mengurangi kerusakan sel akibat ROS (Reactive Oxygen Species). Ros adalah radikal bebas yang dikeluarkan sel kita untuk metabolisme, dan jika terlalu banyak dapat merusak sel itu sendiri.

Kunyit juga dapat meningkatkan lapisan mucin yang ada di sel lambung sehingga berperan sebagai gastroprotectant.

Pada penelitian lain menyebutkan kunyit juga menghambat bakteri penyebab luka nya dinding lambung yaitu Helicobacter Pylori.

Manfaat Lain dari Kunyit

Kunyit sudah lama diteliti aktifitas anti-inflamatory dan analgesik yang fungsinya mirip dengan obat-obat seperti parasetamol, aspirin, natrium diklofenak. Bedanya efeknya tidak terlalu besar namun lebih aman untuk lambung karena bekerjanya tidak mempengaruhi reseptor COX-1.

Beberapa penelitian juga menyebutkan dapat membantu memperbaiki kondisi pasien yang mengalami kolesterol tinggi dan alzaimer.

Dosis dan Lama Pemakaian Kunyit

Pada penelitian yang sudah diuji pada pasien, dosisnya adalah 600 mg kunyit dalam kapsul 5 kali sehari 1  jam sebelum makan. Penggunaan selama 1 bulan hingga 3 bulan.

Efek Samping Kunyit

Walaupun herbal pasti tidak terlepas dengan adanya efek samping, namun memang pada umumnya efeknya tidak sebesar obat sintetik. Pada beberapa kasus ditemukan rasa perut yang tidak nyaman pada penggunan di minggu ke satu dan kedua.

Jangan lupa konsultasi kepada Dokter dan Apoteker sebelum serius dalam menggunakan herbal

Semoga bermanfaat

 

Sumber Penelitian

Phase II clinical trial on effect of the long turmeric (Curcuma longa Linn) on healing of peptic ulcer.

Turmeric (curcumin) remedies gastroprotective action

Sumber: http://alamipedia.com/herbal-maag-kunyit/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diare adalah [Definisi, Klasifikasi, Patofisologi, Etiologi, Gejala, Terapi]

Herbal Peningkat Imun [Studi Penelitian Meniran]

Keterkaitan ROTD dengan Penulisan di Label Obat